Airline yang mengklaim dirinya low cost carrier belum tentu diasosiasikan benar-benar low cost carrier oleh para tweeps di social media.
RT @AirAsia: RT @aireenomar: What I'm proud abt Malaysia? The world's
best low cost carrier started
here! & ... http://t.co/OBM7jkiY (31/Aug/2012 06:11 WIB)
Kutipan tweet
diatas mungkin diidam-idamkan oleh setiap airline berkonsep low cost carrier ke semua konsumennya. Penasaran
dengan trending topic “low cost
carrier” di Twitter, kami mencoba sedikit menggali data selama satu bulan
Agustus 2012 ini dan secara judgemental
memilih dua brand airline sebagai
komparasi model, yaitu AirAsia dan Citilink. Kami memperoleh
ringkasan hasilnya pada tabel berikut:
Kami saring semua percakapan yang menyebut brand
AirAsia namun juga sekaligus menyebut asosiasi “low” (low cost, low ticket,
low fare, dll) dalam percakapan. Hasilnya dari 3512 percakapan
yang menyinggung brand AirAsia ternyata hanya 102 percakapan yang membicarakan
AirAsia sebagai brand low cost carrier
alias hanya 3% nya saja. Bagaimana dengan brand Citilink, dengan perhitungan
serupa, ternyata jauh lebih rendah dari sang kompetitor. Dari total penyebutan
brand di 847 percakapan yang sekaligus membicarakannya sebagai low cost carrier malah hanya 11
percakapan alias 1% nya saja.
Dari sini saja
kita sudah dapat menyimpulkan dua brand airline
ini mana yang asosiasi low cost carrier
nya lebih tinggi dari parameter percakapan dalam satu periode tertentu. Pun ini
akan berlaku sama untuk brand airline
lainnya jika kita ingin memperoleh komparasi lengkap dari semua airline yang mengklaim positioning yang sama.
1. Mention AirAsia & “low”
Positif
ASEAN: AirAsia posts 9% revenue growth in Q-2: AirAsia Bhd, Asia's leading low-cost carrier,
posts a 9% growth i... http://t.co/1Hdt8f6t (29/Aug/2012 14:38
WIB)
Negatif
@kakaputhree opiniku cuma berdasarkan fakta kalo airasia udah gak
semurah dulu aja kok put, hehe, emang bener low cost airline makin banyak (14/Aug/2012
07:22 WIB)
Netral
RT @AirAsia: Explore the Best Connection to ASEAN with
#AirAsia! Fly to
Brunei, Phuket & more frm as low as RM29(all-in). Grab now @ ... (6/Aug/2012 06:34 WIB)
2.
Mention
Citilink &“low”
Positif
RT @GNFI: Baru2 ini, Citilink raih Leading Low Cost Airline
2011/2012 dr ITTF, Best Overall Marketing Campaign di The Budgies and Travel
... (28/Aug/2012
13:51 WIB)
Negatif
Low citilink itu jd beroprasi t???? Y tinggl tungg aj apa tragedi
Slanjuty (7/Aug/2012 05:47 WIB)
Netral
Lion udah mesen lbh dr
150 aircraft. Dan sampe akhirnya merpati make b737.. Blm lg Citilink yg mau
nyaingin juara low-cost
dunia (AirAsia) (8/Aug/2012 06:03 WIB)
Bagaimana dengan sentimen percakapannya
sendiri?
Secara proporsi, 6
sentimen positif dari total 102 percakapan AirAsia terlalu kecil untuk
“mengangkat” brand ini. Dalam
satu bulan brand ini hanya terangkat asosiasi low cost carrier nya 6 kali saja. Pun dengan Citilink yang hanya
terangkat 4 kali dari 11 percakapan. Kutipan percakapan diatas dapat menjadi
referensi campaign selanjutnya bagi 2 airline
ini.
Jika AirAsia dapat
memonitor pola-pola percakapan yang menyebut dirinya dan asosiasi low cost carrier nya maka dia semestinya
punya peluang untuk meredam tipe percakapan seperti contoh diatas: “opiniku cuma berdasarkan fakta kalo airasia
udah gak semurah dulu aja kok put,“
Coba bayangkan jika tweet
semacam ini dilontarkan oleh tokoh yang sering muncul di media dan memiliki follower setidaknya 5000, apa jadinya?
“Low citilink
itu jd beroprasi t???? Y tinggl tungg aj apa tragedi Slanjuty” Kita tidak tahu apa motivasi user melontarkan tweet seperti ini. Namun sah-sah saja jika kita menduganya karena
pernah dikecewakan oleh Citilink. Potensi efek negatif yang dapat terjadi pun
tidak berbeda dengan kasus yang terjadi pada AirAsia diatas.
Kedua airline
ini memang mem-positioning-kan
dirinya dengan low cost concept nya. Namun
pemain di segmen ini kian banyak; Mandala Airlines, Sriwijaya Air, atau Lion
Air. Memiliki follower sebanyak
469,965 tentunya sudah membuat awareness
AirAsia tinggi. Namun
pertanyaannya apakah awareness yang
tinggi ini sudah efektif menjadi short
cut ke decision making konsumen
saat dia hendak mencari low cost carrier?
Konsumen mungkin aware akan brand
ini, tetapi bisa saja dia memilih untuk membeli tiket Citilink karena alasan
lain.
Tweet yang kami rangkum dalam pantauan
sebulan ini baik untuk AirAsia atau Citilink, selain percakapan seperti yang
dikutip diatas mayoritas berupa konten milik portal berita yang terhubung ke
Twitter, informasi tiket promo, informasi korporat, award ataupun informasi rute baru. Itulah sebabnya proporsi sentimen
netral sebagaimana kami rangkum masih sangat dominan. Sentimen netral dapat
dengan mudahnya bergeser ke positif atau negatif, tergantung tipe isu
pemberitaan yang akan muncul.
Catatan: Analisa ini dibuat dengan bantuan live reputation monitoring tool
Awesometrics.com
No comments:
Post a Comment